Seni kuno origami telah menginspirasi insinyur dan desainer selama beberapa dekade. Prinsip-prinsip di balik teknik lipat asal Jepang ini telah diambil oleh semua orang dari mulai perancang solar array untuk implementasi di ruang angkasa hingga insinyur medis yang menciptakan robot ingestible.
Sekarang tim di Universitas Brigham Young (BYU) telah menciptakan perisai anti peluru ringan yang terinspirasi oleh pola lipatan origami Yoshimura.
Setelah berkonsultasi dengan penegak hukum dan beberapa departemen federal, profesor teknik mesin Larry Howell dan tim BYU-nya menyadari bahwa tameng dan penghalang anti-peluru saat ini berbobot berat, rumit dan kurangnya portabilitas, yang tidak terlambat untuk sebuah pembaruan.
Dalam upaya untuk sesuatu yang lebih ringan dan lebih kompak yang masih akan memberikan perlindungan dari terjangan peluru, tim mengembangkan desain perisai baru yang inovatif yang terbuat dari 12 lapisan kevlar anti-peluru yang hanya membutuhkan waktu lima detik untuk dibuka lebar.
Dengan berat hanya 55 lb (25 kg) penghalang ini beratnya hampir setengah dari perisai berbahan-baja saat ini dan yang bisa melindungi 2-3 orang sekaligus.
“Ini begitu praktis yang dapat Anda bawa di bagasi mobil yang dapat Anda ambil, buka dan berlindung di baliknya agar aman dari peluru,” kata Terri Bateman, profesor teknik BYU. “Kemudian Anda dapat dengan mudah melipatnya dan memindahkannya jika Anda perlu untuk memajukan posisi Anda.”
Selama pengujian, para peneliti menemukan perisai untuk menjadi lebih sukses dari prediksi awal mereka, dapat menghentikan peluru dari kaliber 9mm, Magnum .357 dan pistol Magnum .44.
“Itu adalah pistol-pistol yang begitu kuat,” kata Howell. “Kami menduga bahwa sesuatu sebesar seperti Magnum .44 akan benar-benar merobeknya, tapi itu tidak terjadi.”
Saat ini tameng ala origami masih dalam bentuk prototipe, tim terus bekerja dengan lembaga penegak hukum dan telah mengujinya di lokasi dengan petugas yang telah terkesan. Tim juga percaya penghalang anti-peluru ini bisa memiliki kegunaan yang lebih luas, seperti untuk keselamatan di sekolah atau melindungi yang terluka dalam keadaan darurat.
Sumber: Brigham Young University