Airgun merupakan teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis. Senjata tertua yang telah menggunakan mekanisme tersebut adalah senjata yang berasal dari tahun 1580 ke bawah, yaitu sebuah senapan yang kini berada di Museum Livrustkammaren, Stockholm. Para sejarawan mengakuinya sebagai awal dari senapan angin modern.
Pada abad ke-17, senapan angin, dalam kaliber 0,30-0,51, digunakan untuk berburu hewan sejenis rusa besar dan babi hutan. Senapan angin ini diakui menggunakan pompa untuk mengisi tabung udara dan memiliki kecepatan dari 650 sampai 1.000 kaki per detik (200-300 m / s). Senjata tersebut juga digunakan dalam peperangan; contoh yang paling masyur adalah type Girandoni Military Repeating Air Rifle.
Pada saat itu, senapan angin tersebut memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan senjata api kuno pada masa itu. Sebagai contoh, senapan angin bisa ditembakkan dalam cuaca basah dan hujan (tidak seperti senapan matchlock), dan menembak dengan kecepatan lebih besar dibandingkan senjata muzzle-loading. Selain itu, senapan angin lebih tenang dan senyap daripada senjata api dengan kaliber yang sama, tidak ada kilatan cahaya yang keluar dari moncong ketika menembak, dan juga tanpa asap. Dengan demikian, tidak mengungkap posisi penembak atau justru mengaburkan pandangan penembak, tidak seperti senjata api yang menggunakan yang menggunakan bubuk mesiu hitam dari abad ke-18 dan ke-19.
Di tangan tentara yang terampil, senapan tersebut dapat memberi keuntungan tersendiri bagi militer. Perancis, Austria dan negara-negara lain memiliki detasemen sniper khusus yang menggunakan senapan angin. Model 1770 milik Austria diberi nama Windbüchse (dibaca “senapan angin” dalam bahasa Jerman). Senjata ini dikembangkan pada 1768 atau 1769 oleh seorang pembuat jam yang bernama Tyrolean, seorang mekanik dan juga pandai senjata Bartholomäus Girandoni (1744-1799) dan kadang-kadang disebut sebagai Air Guns Girandoni Air Rifle atau Girandoni (terkadang juga dieja “Girandony” ,”Giradoni” atau “Girardoni”. ) The Windbüchse memiliki panjang sekitar 4 kaki (1,2 m) dan beratnya sekitar 10 pounds (4,5 kg), ini hampir sama dengan berat senapan konvensional hari ini. Dengan tabung udara yang dapat dilepas, club-shaped, dan popor belakang. Senapan Windbüchse dapat menampung dua puluh dua peluru kaliber .51 (13 mm) di setiap magazinnya. Seorang penembak yang terampil bisa menembakkan satu magazin dalam waktu sekitar tiga puluh detik. Sebuah tembakan dari senapan angin ini bisa menembus sebuah papan kayu setebal beberapa inci pada jarak seratus langkah, efek yang di hasilkan kurang lebih sama dengan yang dihasilkan dari tembakan senjata modern 9 mm atau 0,45 pistol kaliber ACP.

Senapan angin Kunitomo dikembangkan oleh penemu dari Jepang yang bernama Kunitomo Ikkansai, sekitar tahun 1820-1830.

Mekanisme pemicu senapan angin Kunitomo.
Circa 1820, penemu asal Jepang Kunitomo Ikkansai berusaha mengembangkan berbagai metode untuk memproduksi senjata, dan juga berupaya menciptakan air guns berdasarkan penelitian ilmu pengetahuan Barat (“rangaku”) yang diperolehnya dari pihak Belanda di Dejima.
Sebuah ekspedisi terkemuka yang dilakukan oleh Lewis dan Clark (1804) dengan menggunakan air guns. Senjata ini menggunakan peluru berbentuk bola besi kaliber 22 .46 di di dalam magazin yang dipasang di sisi laras. Popor belakang juga berfungsi sebagai tabung tempat penyimpanan udara dan memiliki tekanan sebesar 800 psi (5.500 kPa). Senapan ini dikatakan mampu melakukan 22 tembakan per menit dan memiliki ukuran diameter alur 0,462 di (11,7 mm).
Salah satu air guns pertama yang sukses dan diproduksi masal untuk kemudian dipasarkan adalah yang air guns diproduksi oleh perusahaan WF Markham Co. Model air guns pertama diberinama Challenger dan dipasarkan pada tahun 1888. Model berikutnya adalah Chicago dan kemudian diikuti oleh model King. Model Chicago dijual oleh Sears, dan Roebuck seharga 73 sen di katalog nya. Pada tahun 1928 nama perusahaan diubah menjadi King Mfg. Co. dan tetap demikian sampai perusahaan itu dibeli oleh Daisy yang merupakan sebuah perusahaan air guns. [5]
Selama peiode tahun 1890-an, air guns banyak digunakan di Birmingham, Inggris, untuk menembak sasaran dalam suatu pertandingan kompetitif. Pertandingan diadakan di rumah-rumah penduduk, yang disponsori oleh tim penembak yang ikut serta. Hadiah yang diperebutkan diantaranya, seperti kaki domba atau semacamnya untuk tim pemenang, yang akan dibayar oleh tim yang kalah. Olahraga ini menjadi sangat populer, sehingga pada tahun 1899 Smallbore National Rifle Association pun akhirnya didirikan. Selama kurun waktu itu lebih dari 4.000 klub air guns dan asosiasi menembak ada di Inggris, banyak diantaranya berada di Birmingham. Selama kurun waktu itu, air guns kerap dikaitkan dengan perburuan karena bisa memberikan tembakan tanpa menyebabkan keributan yang berarti.