Dalam Perang Dunia 1, peran tank hanyalah sebagai alat pendukung dari serangan infantry dalam menyerang parit parit pertahanan dan bunker bunker musuh. Ide untuk menggunakan tank sebagai elemen utama dalam perang skala besar baru di eksplorasi oleh Jerman pada saat Perang Dunia 2 dengan taktik Blitzkrieg nya yang terbukti dapat menjadi elemen penggempur utama dalam invansi invansi Jerman di benua Eropa. Namun, akibat kekalahan yang diderita Jerman saat PD2, menyebabkan teknologi militer negara tersebut sempat di cekal dan dikurangi pengaruhnya di dunia Internasional. Namun Industri persenjataan Strategis Jerman mulai berkembang kembali di tahun 50an dan pada tahun 1965 tank tempur moderen pertama buatan Jerman memasuki masa tugas di dalam kemiliteran Jerman. Tank tempur yang Bernama Leopard ini yang menjadi cikal bakal pengembangan Leopard 2 di tahun 70an.
Sejarah Pengembangan
Diawali dengan kerjasama Jerman dan Amerika dalam Proyek MBT 70 untuk membuat suatu MBT (Main Battle Tank / Tank Tempur Utama) bersama di masa akan datang, Jerman membangun kemitraan dengan Amerika Serikat dalam perencanaan tank tempur utama di tahun akhir 60an. Namun, proyek ini akhirnya pecah kongsi dikarenakan perbedaan perndapat terutama masalh pendanaan dan spek teknis persenjataan yang akan digunakan.
berdasarkan pengalam dalam perencanaan di proyek MBT 70 ini, pihak pemerintahan melanjutkan program MBTnya sendiri dan pada tahun 1971 tank baru ini mendapat nama LEOPARD 2 dan melakukan pemesanan sebanyak 16 unit prototype. paada tahun 1974 diadakan MoU dengan AS untuk tes perbandingan dengan XM1 di AS dan pada tahun 1976 sebanyak 19 unit tank tiba di amerika untuk menjalani pengujian.
pada tahun 1977 pemerintahan Jerman memerintahkan untuk membeli 1800 unit tank dalam lima gelombang. Pemerintahan Belanda juga memesan sebanyak 445 unit Leopard 2 pada 2 Maret 1979. swiss memesan sebanyak 35 tank dan melinsensi tank ini pada tahun 1987 sebanyaak 345 unit tank tambahan
Persenjataan dan Proteksi
Persenjataan utama Leopard 2 adalah meriam smoothbore berkaliber 120mm yang ukuran panjangnya berubah sesuai dengan type seri nya, sebagai contoh seri a1-a4 masih menggunakan meriam laras L44 sedangkan seeri di atasnya menggunakan meriam L55.
Meiam 120mmL44/55 buatan Rheinmetall merupakan salah satu meriam tank terbaik didunia, yang di buktikan dengan banyaknya kendaraa tank yang menggunakan meriam ini sebagai taring yang ditakutkan untuk menjadi senjata andalan tank tank tersebut. Tank tank terpilih tersebut adalah LEOPARD 2, M1a1 Abrams, K1a1/K2 Korsel, Type 90 Jepang, dan Mitup Altay Turki.
Sedangkan sebagai persenjataan sekunder Leopard mempercayakannya pada pada GMPG MG-3 yang mana merupakan facelift dari MG-42 yang tenar digunakan Jerman pada saat PD2.
Sedangkan Untuk proteksi tank leopard ini menggunakan Multi layered spaced armour sistem yang sebanding dengan 690mm standard RHAe armour. hal ini memberikan proteksi yang sangat baik dimana senjata senjata anti tank portabel akan sangat sulit dalam menembus lapisan baja dari LEOPARD ini karena terbukti sebagai sistem yang sangat baik.
Sejarah Perang
berbeda dengan AS yang sangat sangat bernafsu dalam mengintervensi suatu negara, Jerman tergolong sebagai negara yang cukup “kalem” dan hanya mengirimkan pasukaannya seperlunya dalam NATO task force. Selain ikut dalam NATO task fore, Jerman juga aktif dalam misi misi PBB.Selain Jerman negara negara user lain dari Leopard 2 pun ikut mengirim tank tank tersebut ke medan tempur.
DATA TEKNIS
Description | Leopard 2A4 | Leopard 2A5 | Leopard 2A6/A6M | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Crew: | 4 | ||||||||
Engine: | MTU-12-cylinder-Diesel engine MB 873-Ka 501, with two exhaust turbochargers | ||||||||
Capacity: | 47,600 cm3, RPM: 2,600/min | ||||||||
Power output: | 1,500 PS (1,479 hp, 1,103 kW) | ||||||||
Transmission: | Hydro-mechanical control, reversing and steering gear HSWL 354 with combined hydrodynamic-mechanical service brake, 4 forward, 2 reverse | ||||||||
Suspension system: | Torsion bar spring mounted support roller drive with hydraulic dampers | ||||||||
Length Turret forward: |
9,670 mm | 10,970 mm | |||||||
Width: | 3,750 mm | ||||||||
Height: | 2,990 mm | 3,030 mm | |||||||
Ground clearance: | 540 mm | ||||||||
Wading depth without preparation: | 1,200 mm | ||||||||
Wading depth with snorkel: | 4,000 mm | ||||||||
Trench passability: | 3,000 mm | ||||||||
Climbing ability: | 1,100 mm | ||||||||
Empty weight: | 52 t | 57.3 t | 57.6 t A6M 60.2 t |
||||||
Combat weight: | 55.15 t | 59.5 t | A6 59.9 t (maximum mass; 61.7 t), A6M 62.5 t |
||||||
Maximum speed: | 68 km/h; backwards 31 km/h | ||||||||
Fuel capacity: | 1,160 liters (limited to 900 liters when not in battle) | ||||||||
Fuel consumption and operating range: | Road: ca. 340 l/100 km, ca. 340 km Terrain: ca. 530 l/100 km, ca. 220 km Average: ca. 410 l/100 km, ca. 280 km Static test: 12,5 l/h, 72–93 hours (with 900–1,160 liters capacity) |
||||||||
Rotation time (360°): | 10 seconds | ||||||||
Armament: | Rheinmetall 120 mm smoothbore gun L/44 and 2 machine guns | Rheinmetall 120 mm smoothbore gun L/55 and 2 machine guns | |||||||
Turret weight: | 16 t | 21 t | |||||||
Turret rotation time: | 360° in 9 seconds (electric) |