
Kelebihan dari airgun
Perbedaan yang paling mendasar antara airgun dan senjata api tradisional adalah Airgun Menggunakan Gas sebagai Sumber Tenaga dan Senjata Api membutuhkan mesiu. Senapan angin relatif lebih aman untuk digunakan karena saat menggunakannya tidak ada risiko luka bakar di tangan dan wajah yang diakibatkan oleh mesiu.
Keuntungan lainnya adalah bahwa air guns tidak berisik dan nyaman di telinga penggunanya. Keuntungan yang paling penting adalah bahwa air guns dapat digunakan dengan mudah untuk berburu serta untuk kegiatan olahraga. Air guns juga memiliki keuntungan yang lebih banyak dari senapan konvensional yaitu dari segi harganya yang jauh lebih murah. Selain itu, tidak seperti senapan konvensional yang terbatas penggunaannya, senapan angin justru memiliki berbagai kegunaan.
Penggunaan
Airgun biasanya digunakan untuk berburu, pengendalian hama, olahraga tembak rekreasi (pada umumnya dikenal sebagai plinking), dan olahraga kompetitif lainnya, seperti Olimpiade 10 m Air Rifle dan kejuaraan 10 m Air Pistol. Field Target (FT) adalah bentuk kompetitif dalam menembak sasaran di mana target terbuat dari logam berbentuk seperti hewan, dengan ‘kill zone’ terbuat dari potongan pelat baja. Hunter Field Target (HFT) merupakan bentuk variasinya, dengan menggunakan peralatan yang sama, tetapi dengan aturan yang berbeda. Jarak FT dan HFT pada kompetisi menembak berjarak antara 7,3 dan 41,1 meter (24 dan 135 ft) untuk HFT & 7.3 dan 50,29 meter (24.0 dan 165,0 ft) untuk FT, dengan berbagai ukuran dari ‘peredam’ yang digunakan untuk menambah atau mengurangi ukuran ‘kill zone’. Di Inggris, batas umum untuk persaingan kekuatan senapan angin ditetapkan sesuai batas hukum maksimum untuk senapan angin tanpa izin, yaitu 12 ft · lbf (16 J).

Contoh Airgun, Peluru besi dan Gas co2
Pistol CO2 dan tabung sekali pakai.
Biasanya senjata CO2 menggunakan tabung sekali pakai, sebagai tenaga, biasanya yang dibeli setelah diisi dengan 12 gram karbon dioksida bertekanan, meskipun beberapa model lainnya biasanya bisa jadi lebih mahal, karena menggunakan tabung CO2 yang dapat diisi ulang yang lebih besar seperti yang biasa digunakan pada paintball.
Penggunaan Karbon dioksida sebagai tenaga utama pada senjata memiliki dua keuntungan yang signifikan bagi air guns yang memanfaatkan udara terkompresi untuk menghasilkan efek gerakan mekanis, yaitu :
-
Merupakan sebuah sistem yang sangat sederhana untuk penyimpanan energi padat ke dalam bentuk cairan dalam jumlah yang sedikit kemudian merubahnya menjadi gas bertekanan dalam jumlah yang lebih besar.
-
Tidak ada alat pengatur tekanan. Dalam suhu yang dapat ditoleransi oleh manusia diperlukan sedikit pengaturan tekanan dasar yang cocok untuk air guns berkekuatan rendah hingga sedang.Tekanan uap hanya tergantung pada suhu, bukan pada ukuran tangki, selama cairan CO2 berada di dalam tabung penyimpanannya. Jadi, selama suhu tabung CO2 tidak dibiarkan mengalami pendinginan secara drastis (melalui firing), tekanan tidak akan menurun hingga tingkat yang signifikan. Namun, pada suhu yang lebih tinggi (misalnya pada hari musim panas), pendekatan ini tidak berlaku.
Kedua keuntungan tersebut memungkinkan senjata CO2 dapat dirancang dengan bentuk yang lebih sederhana dibandingkan dengan senjata yang menggunakan tabung tempat penyimpanan udara bertekanan (reservoir). Beberapa senjata bertenaga CO2 memiliki reservoir yang dapat dilepas atau tetap menempel yang terisi penuh dengan gas bertekanan dari tabung yang lebih besar. Kebanyakan senjata bertenaga CO2 menggunakan standar tabung gas 12 gram sekali pakai yang telah distandarkan oleh Crosman.
Senjata CO2, layaknya senjata udara terkompresi, menawarkan daya untuk tembakan berulang dalam satu paket tanpa perlu melakukan mekanisme pengokangan atau pengisian ulang. Kemampuan menyimpan tenaga untuk melakukan tembakan berulang berarti juga tangan dapat bergerak dengan leluasa. Ada banyak revolver replika dan pistol semi-otomatis di pasar yang menggunakan tenaga CO2. Senjata ini sangat populer untuk pelatihan menembak, disebabkan harga senjata dan amunisinya yang murah, aman untuk digunakan, dan memerlukan fasilitas khusus untuk keselamatan. Selain itu, juga dapat dibeli dan dimiliki di daerah di mana kepemilikan senjata api sangat dikontrol ketat, atau bahkan dilarang sama sekali. Kebanyakan senjata bertenaga CO2 relatif murah, meskipun masih ada beberapa senjata penembak jitu di pasar yang menggunakan CO2. Sistem CO2 telah diuji coba penggunaannya pada senjata penegak hukum yang tidak mematikan. Di mana sistem pengiriman daya akan melontarkan peluru dari sebuah peluncur bertenaga gas, seperti pada sistem kinerja senapan non-mematikan (namun pada tingkat kecepatan yang lebih rendah, sehingga lebih aman).