Ya bisa ajalah!
Karena itulah, tiap pengunjung yang datang ke Taman Nasional Komodo, terutama ke Loh Liang untuk trekking menyaksikan komodo, selalu ditemani oleh ranger atau petugas hutan yang bekerja di sana.
Namun, peristiwa malang itu terjadi juga, seorang turis yang diduga berasal dari Malaysia atau Singapura, diserang komodo hingga kaki kirinya sobek. Ia sudah dibawa ke Labuan Bajo untuk perawatan. Terus kenapa si bapak-bapak ini bisa digigit komodo?
Menurut kesaksian salah satu ranger di Pulau Komodo, Risal, turis yang bersangkutan ini memang diduga suka berbuat nekad. Saat trekking di Loh Liang aja dia minta foto yang terlalu dekat dengan komodo, tidak mempedulikan bahaya yang mungkin terjadi. Mungkin karena belum berhasil mendapat foto yang diinginkan, turis itu kemudian menginap di Kampung Komodo.
Kampung Komodo adalah pemukiman masyarakat Bajo yang tidak dihuni oleh ranger. Di sana masyarakat hidup berdampingan dengan komodo dengan damai, tanpa saling mengusik karena keberadaan komodo sudah turun-temurun di sana. Kemungkinan, turis itu berjalan-jalan sendiri tanpa pengawasan untuk memotret komodo sehingga diserang dan digigit.
Setahu kita, air liur komodo itu mengandung jutaan bakteri, bayangin kalau memasuki sistem peredaran darah manusia? Ya, semoga aja ini menjadi pembelajaran buat si turis, dan buat kamu semua, jangan sekali-kali ditiru cuma demi foto, ya.